Revolusi Kuba “akan berlanjut,” kata presiden baru Kuba Miguel Mario Diaz-Canel setelah dipilih menggantikan Raul Castro yang mundur dengan alasan usia lanjut. Castro tetap akan memimpin Partai Komunis Kuba.
Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez, 57 tahun, hari Kamis (19/4) ditetapkan sebagai presiden baru Kuba untuk menggantikan adik Fidel castro, Raul. Raul Castro meletakkan jabatannya atas alasan usia lanjut. Inilah suksesi kedua di negara komunis Kuba setelah pemimpin besar Fidel Castro dulu menyerahkan jabatan kepada adiknya atas alasan kesehatan.
Dalam pidato pengukuhannya, tulis dw.de, Diaz-Canel memuji kaum revolusioner dari generasi Castro. Revolusi komunis di Kuba “tetap berjalan terus dan akan berlanjut,” katanya.
Diaz-Canel termasuk politisi Kuba yang sebelumnya relatif kurang dikenal. Walaupun dia sudah menjabat sebagai menteri pendidikan tinggi dan wakil presiden. Dalam video yang bocor ke media tahun lalu, dia terlihat membela kaum akademisi dan para blogger Kuba dari kritik kelompok garis keras, namun dia juga berjanji akan membungkam media tertentu. Dia juga pernah menyebut beberapa kedutaan Eropa sebagai „pos subversi”.
Raul Castro sendiri yang memilih Diaz-Canel untuk menjadi penggantinya, dan keputusan itu disetujui Majelis Nasional Kuba dengan 99,83 persen suara setuju. Media-media Kuba menggambarkan Diaz-Canel sebagai pemimpin yang loyal dan akan menjamin kesinambungan politik di negara komunis itu.
Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez, 57 tahun, hari Kamis (19/4) ditetapkan sebagai presiden baru Kuba untuk menggantikan adik Fidel castro, Raul. Raul Castro ng ymeletakkan jabatannya atas alasan usia lanjut. Inilah suksesi kedua di negara komunis Kuba setelah pemimpin besar Fidel Castro dulu menyerahkan jabatan kepada adiknya atas alasan kesehatan.
Dalam pidato pengukuhannya, Diaz-Canel memuji kaum revolusioner dari generasi Castro. “Revolusi komunis di Kuba “tetap berjalan terus dan akan berlanjut,” katanya, seperti dilansir dw.de.
Diaz-Canel termasuk politisi Kuba yang sebelumnya relatif kurang dikenal. Walaupun dia sudah menjabat sebagai menteri pendidikan tinggi dan wakil presiden. Dalam video yang bocor ke media tahun lalu, dia terlihat membela kaum akademisi dan para blogger Kuba dari kritik kelompok garis keras, namun dia juga berjanji akan membungkam media tertentu. Dia juga pernah menyebut beberapa kedutaan Eropa sebagai „pos subversi”.
Raul Castro sendiri yang memilih Diaz-Canel untuk menjadi penggantinya, dan keputusan itu disetujui Majelis Nasional Kuba dengan 99,83 persen suara setuju. Media-media Kuba menggambarkan Diaz-Canel sebagai pemimpin yang loyal dan akan menjamin kesinambungan politik di negara komunis itu.
Castro juga menyampaikan visi masa depan bagi presiden baru Diaz-Canel. Dia, mengatakan, dia percaya Diaz-Canel akan menjalani dua periode lima tahun sebagai presiden. Setelah masa itu berakhir pada 2028, Diaz-Canel harus menggunakan posisinya sebagai ketua Partai Komunis untuk memandu penggantinya, sebelum mengundurkan diri pada 2031. (**)
Diaz-Canel, Sang Pelanjut Komunisme Kuba
Revolusi Kuba “akan berlanjut,” kata presiden baru Kuba Miguel Mario Diaz-Canel setelah dipilih menggantikan Raul Castro yang mundur dengan alasan usia lanjut. Castro tetap akan memimpin Partai Komunis Kuba.
Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez, 57 tahun, hari Kamis (19/4) ditetapkan sebagai presiden baru Kuba untuk menggantikan adik Fidel castro, Raul. Raul Castro meletakkan jabatannya atas alasan usia lanjut. Inilah suksesi kedua di negara komunis Kuba setelah pemimpin besar Fidel Castro dulu menyerahkan jabatan kepada adiknya atas alasan kesehatan.
Dalam pidato pengukuhannya, tulis dw.de, Diaz-Canel memuji kaum revolusioner dari generasi Castro. Revolusi komunis di Kuba “tetap berjalan terus dan akan berlanjut,” katanya.
Diaz-Canel termasuk politisi Kuba yang sebelumnya relatif kurang dikenal. Walaupun dia sudah menjabat sebagai menteri pendidikan tinggi dan wakil presiden. Dalam video yang bocor ke media tahun lalu, dia terlihat membela kaum akademisi dan para blogger Kuba dari kritik kelompok garis keras, namun dia juga berjanji akan membungkam media tertentu. Dia juga pernah menyebut beberapa kedutaan Eropa sebagai „pos subversi”.
Raul Castro sendiri yang memilih Diaz-Canel untuk menjadi penggantinya, dan keputusan itu disetujui Majelis Nasional Kuba dengan 99,83 persen suara setuju. Media-media Kuba menggambarkan Diaz-Canel sebagai pemimpin yang loyal dan akan menjamin kesinambungan politik di negara komunis itu.
Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez, 57 tahun, hari Kamis (19/4) ditetapkan sebagai presiden baru Kuba untuk menggantikan adik Fidel castro, Raul. Raul Castro ng ymeletakkan jabatannya atas alasan usia lanjut. Inilah suksesi kedua di negara komunis Kuba setelah pemimpin besar Fidel Castro dulu menyerahkan jabatan kepada adiknya atas alasan kesehatan.
Dalam pidato pengukuhannya, Diaz-Canel memuji kaum revolusioner dari generasi Castro. “Revolusi komunis di Kuba “tetap berjalan terus dan akan berlanjut,” katanya, seperti dilansir dw.de.
Diaz-Canel termasuk politisi Kuba yang sebelumnya relatif kurang dikenal. Walaupun dia sudah menjabat sebagai menteri pendidikan tinggi dan wakil presiden. Dalam video yang bocor ke media tahun lalu, dia terlihat membela kaum akademisi dan para blogger Kuba dari kritik kelompok garis keras, namun dia juga berjanji akan membungkam media tertentu. Dia juga pernah menyebut beberapa kedutaan Eropa sebagai „pos subversi”.
Raul Castro sendiri yang memilih Diaz-Canel untuk menjadi penggantinya, dan keputusan itu disetujui Majelis Nasional Kuba dengan 99,83 persen suara setuju. Media-media Kuba menggambarkan Diaz-Canel sebagai pemimpin yang loyal dan akan menjamin kesinambungan politik di negara komunis itu.
Castro juga menyampaikan visi masa depan bagi presiden baru Diaz-Canel. Dia, mengatakan, dia percaya Diaz-Canel akan menjalani dua periode lima tahun sebagai presiden. Setelah masa itu berakhir pada 2028, Diaz-Canel harus menggunakan posisinya sebagai ketua Partai Komunis untuk memandu penggantinya, sebelum mengundurkan diri pada 2031. (**)