Pernah belanja onlne? Netizen, olshoper, dropshiper dan pelaku e-commerce lainnya sudah pasti mengenal Lazada. Marketplace terbesar yang menguasai pasar e-commerce Indonesia saat ini. Tahukah Anda, siapa ‘bigbos’ dibelakang Lazada? Wouww .. ternyata bukan sembarang nama. Adalah seorang Jack Ma, triliuner terkaya dan pemilik marketplace terbesar di China, Alibaba.Marketplace yang dirintisnya ini adalah pesaing terberat Wal Mart di tingkat dunia.
Siapa sangka, sosok yang sangat fenomenal di jagad maya ini dulunya berlatarbelakang cukup kelam.Lahir di wilayah Hangzhou (sekitar 250 kilometer di sebelah barat Shanghai), 10 September 1964, ia hanyalah anak dari pasangan bernama Ma Laifa dan Cui Wencai yang hidup pas pasan.
Jack Ma kecil pun terpaksa ikut membanting tulang membantu kedua orang tuanya. Sekolah sambil bekerja. Sejak usia 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik belajar bahasa Inggris. Selama 8 tahun ia bekerja sebagai pemandu wisata di hotel dekat danau Hangzhou. Ia bahkan mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar bahasa Inggris.Sekolahnya pun tak mulus. Tak diterima kuliah di universitas ternama ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris Hangzhou Normal University, lulus tahun 1988
Nama aslinya adalah Ma Yun, namun para turis biasa memanggilnya Jack. Jadilah Jack Ma menjadi panggilan akrabnya. Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing benar-benar mengubah cara pandangan Jack ma mengenai hidup. Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk China lain. Apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua yang dipelajari Ma dari para guru dan buku di sekolah.
Jack Ma muda juga pernah mengalami masa buruk saat memasuki dunia kerja formal. Ketika KFC membuka cabang di Hangzhou, Jack melamar. Alhasil, dari 24 pelamar, 23 diantaranya diterima dan hanya dia yang gagal. Harapannya pun kandas saat mendaftar sebagai polisi. ”Kegagalan menjadi bagian perjalanan hidup saya,” katanya. Hal itulah yang membuat ia berubah haluan menjadi guru bahasa inggris dikarenakan ia fasih dalam berbahasa inggris.
Kisah sukses Ma hadir 19 tahun lalu saat dia pertama kali mengenal internet. Karena bisa berbahasa Inggris, pada saat itu dia menjadi bagian delegasi bisnis China untuk melawat ke Kota Seattle, Amerika Serikat tahun 1995. Di sanalah, Ma dipertemukan Tuhan dengan sang mentor, seorang warga Negeri Paman Sam penggemar teknologi.
Si bule cerita bermacam hal soal kehebatan internet dan peluang bisnis dari benda asing itu. Ambisi Ma berwirausaha memuncak. Dia muak jadi pengajar yang cuma dibayar Rp 180.000 per bulan. Ketika itu, ia diminta menjelajahi dunia lewat internet yang baru muncul. ”Tidak, tidak, tidak,” katanya, karena komputer barang mahal dan dia tak paham. Jack tetap diyakinkan untuk mencoba. ”Pertama kali, saya mencari bir. Saya menemukan produk bir dari sejumlah negara, tetapi tak satu pun asal Tiongkok”
Ma pun terinspirasi membuatkan situs berisi informasi produk-produk buatan Tiongkok. Kembali ke Tiongkok, Jack bekerja di kementerian luar negeri dengan menawarkan jasa pemasaran produk Tiongkok lewat internet. Bukan tipe pegawai negeri dengan birokrasi berbelit-belit, ia mundur dari pemerintahan.
Pada 1999, bersama rekannya, ia merintis situs bernama Alibaba, yang mempertemukan pembeli dan penjual produk di seluruh dunia. Ia terinspirasi situs Amazon. Sebelum memulai bisnisnya, ia mengundang 24 teman ke rumah untuk mendiskusikan peluang bisnis dan menawarkan kerjasama. Hasilnya 23 orang di ruangan itu berkomentar negatif dan menilai ia tidak akan mampu menjalankan bisnis seperti itu. “Hanya ada satu teman, yang bekerja di bank, yang mengatakan kepada saya, ‘Jika kamu ingin melakukannya, coba saja”, ujarnya mengenang. Tanpa dukungan siapapun, ia bertekad tetap mengejar peluang bisnis yang diimpikannya itu dan memulainya dengan 17 orang karyawan yang semuanya teman dekat.
Jaringan dan persahabatan membuatnya meraih dukungan mewujudkan ide perdagangan virtual. Tak mudah pada awalnya, Alibaba tak menghasilkan uang di tiga tahun pertama. Namun, Jack optimistis akan hasil besar. Ini hanya soal waktu. Saat perusahaan-perusahaan internet menggelembung, lalu meletus tahun 2002, Alibaba bertahan.
Jack menawarkan jasa Alibaba kepada perusahaan mapan untuk jual beli produk, tetapi malah ditertawakan. Ia lantas menengok banyak perusahaan skala menengah dan kecil yang tidak punya berkesempatan mengikuti pameran internasional. Kalangan ini menyambut Jack meski awalnya semua jasa gratis. Situs Alibaba diam-diam membuat banyak orang beruntung. Jack dan rekannya terus mengembangkan Alibaba dan kemudian menciptakan sistem pembayaran lewat situs Alipay. Yan Anthea Zhang, profesor strategi manajemen dari Rice University, AS, mengatakan, sukses Alibaba terletak pada ketersediaan aneka produk dan kecanduan konsumen berbelanja karena merasa nyaman. Lewat Alibaba, ada 800 juta transaksi di seluruh dunia per hari
Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China.
Perusahaan Jack Ma juga menjadi e-commerce terbesar di negara yang penduduknya terbesar di dunia. Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group. Berkat bisnisnya itulah, mantan guru bahasa Inggris ini sukses menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
Banyak pengusaha yang menjulukinya sebagai `Crazy Jack` karena ide-ide bisnis super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Tak ada satupun yang yakin, Jack dapat mewujudkan seluruh ide bisnisnya tersebut. Namun itu tidak pernah menghentikan langkahnya.
Terkaya di China
Pada Agustus 2014, Jack Ma telah menyandang gelar sebagai miliarder terkaya di China.Kala itu, harta Ma diprediksi akan meroket saat Alibaba melepas saham perdananya di AS. Benar saja, IPO yang digelar Alibaba di bursa saham New York akhir pekan lalu mencetak angka fantastis dan mencetak rekor dunia.
Berkat nilai saham yang melonjak hingga 38 persen, harta kekayaan Ma kini bertambah hingga menjadi US$ 26,5 miliar. Dia menjadi orang terkaya di China dan menempati posisi ke-23 di jajaran miliarder dunia.
Beberapa miliarder lain mengatakan, itu baru permulaan, harga saham Alibaba masih akan terus melesat dan mengucurkan pundi-pundi uang lebih banyak ke kantong Ma. Semangat di diri Ma, telah mengubah pria muda yang ditolak sekolah dan puluhan perusahaan menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
From zero to hero, predikat ini layak disandangnya. Lahir dari kemiskinan, kini menjadi salah satu pria tersukses di dunia. Kini selain sebagai pengusaha sukses, iapun menjadi motivator dunia untuk membagikan kita kiat suksesnya kepada banyak orang. Salah satu motivation quote Jack Ma yang viral adalah “Jika di usia 35 tahun Anda masih miskin, itu salah Anda”. Bagaimana dengan Anda?
Nama : Jack Ma
Lahir : Hangzhou, 10 September 1964
Orang Tua : Ma Laifa (ayah), Cui Wencai (ibu)
Istri : Cathy Zhang
Anak : Ma Yuankun, Ma Yuanbao
Dikenal : Pendiri Alibaba.com
Kekayaan : 39 Miliar Dollar AS / 563.3 Triliun Rupiah (Forbes, 2018)
(diolah dari berbagai sumber)
Jack Ma: Sang Penguasa E-Commerce
Pernah belanja onlne? Netizen, olshoper, dropshiper dan pelaku e-commerce lainnya sudah pasti mengenal Lazada. Marketplace terbesar yang menguasai pasar e-commerce Indonesia saat ini. Tahukah Anda, siapa ‘bigbos’ dibelakang Lazada? Wouww .. ternyata bukan sembarang nama. Adalah seorang Jack Ma, triliuner terkaya dan pemilik marketplace terbesar di China, Alibaba.Marketplace yang dirintisnya ini adalah pesaing terberat Wal Mart di tingkat dunia.
Siapa sangka, sosok yang sangat fenomenal di jagad maya ini dulunya berlatarbelakang cukup kelam.Lahir di wilayah Hangzhou (sekitar 250 kilometer di sebelah barat Shanghai), 10 September 1964, ia hanyalah anak dari pasangan bernama Ma Laifa dan Cui Wencai yang hidup pas pasan.
Jack Ma kecil pun terpaksa ikut membanting tulang membantu kedua orang tuanya. Sekolah sambil bekerja. Sejak usia 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik belajar bahasa Inggris. Selama 8 tahun ia bekerja sebagai pemandu wisata di hotel dekat danau Hangzhou. Ia bahkan mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar bahasa Inggris.Sekolahnya pun tak mulus. Tak diterima kuliah di universitas ternama ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris Hangzhou Normal University, lulus tahun 1988
Nama aslinya adalah Ma Yun, namun para turis biasa memanggilnya Jack. Jadilah Jack Ma menjadi panggilan akrabnya. Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing benar-benar mengubah cara pandangan Jack ma mengenai hidup. Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk China lain. Apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua yang dipelajari Ma dari para guru dan buku di sekolah.
Jack Ma muda juga pernah mengalami masa buruk saat memasuki dunia kerja formal. Ketika KFC membuka cabang di Hangzhou, Jack melamar. Alhasil, dari 24 pelamar, 23 diantaranya diterima dan hanya dia yang gagal. Harapannya pun kandas saat mendaftar sebagai polisi. ”Kegagalan menjadi bagian perjalanan hidup saya,” katanya. Hal itulah yang membuat ia berubah haluan menjadi guru bahasa inggris dikarenakan ia fasih dalam berbahasa inggris.
Kisah sukses Ma hadir 19 tahun lalu saat dia pertama kali mengenal internet. Karena bisa berbahasa Inggris, pada saat itu dia menjadi bagian delegasi bisnis China untuk melawat ke Kota Seattle, Amerika Serikat tahun 1995. Di sanalah, Ma dipertemukan Tuhan dengan sang mentor, seorang warga Negeri Paman Sam penggemar teknologi.
Si bule cerita bermacam hal soal kehebatan internet dan peluang bisnis dari benda asing itu. Ambisi Ma berwirausaha memuncak. Dia muak jadi pengajar yang cuma dibayar Rp 180.000 per bulan. Ketika itu, ia diminta menjelajahi dunia lewat internet yang baru muncul. ”Tidak, tidak, tidak,” katanya, karena komputer barang mahal dan dia tak paham. Jack tetap diyakinkan untuk mencoba. ”Pertama kali, saya mencari bir. Saya menemukan produk bir dari sejumlah negara, tetapi tak satu pun asal Tiongkok”
Ma pun terinspirasi membuatkan situs berisi informasi produk-produk buatan Tiongkok. Kembali ke Tiongkok, Jack bekerja di kementerian luar negeri dengan menawarkan jasa pemasaran produk Tiongkok lewat internet. Bukan tipe pegawai negeri dengan birokrasi berbelit-belit, ia mundur dari pemerintahan.
Pada 1999, bersama rekannya, ia merintis situs bernama Alibaba, yang mempertemukan pembeli dan penjual produk di seluruh dunia. Ia terinspirasi situs Amazon. Sebelum memulai bisnisnya, ia mengundang 24 teman ke rumah untuk mendiskusikan peluang bisnis dan menawarkan kerjasama. Hasilnya 23 orang di ruangan itu berkomentar negatif dan menilai ia tidak akan mampu menjalankan bisnis seperti itu. “Hanya ada satu teman, yang bekerja di bank, yang mengatakan kepada saya, ‘Jika kamu ingin melakukannya, coba saja”, ujarnya mengenang. Tanpa dukungan siapapun, ia bertekad tetap mengejar peluang bisnis yang diimpikannya itu dan memulainya dengan 17 orang karyawan yang semuanya teman dekat.
Jaringan dan persahabatan membuatnya meraih dukungan mewujudkan ide perdagangan virtual. Tak mudah pada awalnya, Alibaba tak menghasilkan uang di tiga tahun pertama. Namun, Jack optimistis akan hasil besar. Ini hanya soal waktu. Saat perusahaan-perusahaan internet menggelembung, lalu meletus tahun 2002, Alibaba bertahan.
Jack menawarkan jasa Alibaba kepada perusahaan mapan untuk jual beli produk, tetapi malah ditertawakan. Ia lantas menengok banyak perusahaan skala menengah dan kecil yang tidak punya berkesempatan mengikuti pameran internasional. Kalangan ini menyambut Jack meski awalnya semua jasa gratis. Situs Alibaba diam-diam membuat banyak orang beruntung. Jack dan rekannya terus mengembangkan Alibaba dan kemudian menciptakan sistem pembayaran lewat situs Alipay. Yan Anthea Zhang, profesor strategi manajemen dari Rice University, AS, mengatakan, sukses Alibaba terletak pada ketersediaan aneka produk dan kecanduan konsumen berbelanja karena merasa nyaman. Lewat Alibaba, ada 800 juta transaksi di seluruh dunia per hari
Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China.
Perusahaan Jack Ma juga menjadi e-commerce terbesar di negara yang penduduknya terbesar di dunia. Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group. Berkat bisnisnya itulah, mantan guru bahasa Inggris ini sukses menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
Banyak pengusaha yang menjulukinya sebagai `Crazy Jack` karena ide-ide bisnis super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Tak ada satupun yang yakin, Jack dapat mewujudkan seluruh ide bisnisnya tersebut. Namun itu tidak pernah menghentikan langkahnya.
Terkaya di China
Pada Agustus 2014, Jack Ma telah menyandang gelar sebagai miliarder terkaya di China.Kala itu, harta Ma diprediksi akan meroket saat Alibaba melepas saham perdananya di AS. Benar saja, IPO yang digelar Alibaba di bursa saham New York akhir pekan lalu mencetak angka fantastis dan mencetak rekor dunia.
Berkat nilai saham yang melonjak hingga 38 persen, harta kekayaan Ma kini bertambah hingga menjadi US$ 26,5 miliar. Dia menjadi orang terkaya di China dan menempati posisi ke-23 di jajaran miliarder dunia.
Beberapa miliarder lain mengatakan, itu baru permulaan, harga saham Alibaba masih akan terus melesat dan mengucurkan pundi-pundi uang lebih banyak ke kantong Ma. Semangat di diri Ma, telah mengubah pria muda yang ditolak sekolah dan puluhan perusahaan menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
From zero to hero, predikat ini layak disandangnya. Lahir dari kemiskinan, kini menjadi salah satu pria tersukses di dunia. Kini selain sebagai pengusaha sukses, iapun menjadi motivator dunia untuk membagikan kita kiat suksesnya kepada banyak orang. Salah satu motivation quote Jack Ma yang viral adalah “Jika di usia 35 tahun Anda masih miskin, itu salah Anda”. Bagaimana dengan Anda?
Nama : Jack Ma
Lahir : Hangzhou, 10 September 1964
Orang Tua : Ma Laifa (ayah), Cui Wencai (ibu)
Istri : Cathy Zhang
Anak : Ma Yuankun, Ma Yuanbao
Dikenal : Pendiri Alibaba.com
Kekayaan : 39 Miliar Dollar AS / 563.3 Triliun Rupiah (Forbes, 2018)
(diolah dari berbagai sumber)