Di pestta olah raga Asian Games di Huangzhou, Cina kali ini, prestasi badminton Indonesia benar-benar nyungsep, menukik ke palung yang paling dalam. Bagaimana tidak, dalam sejarahnya, sepanjang keikutsertan tim Badminton Indonesia di event ini, pebulu tangkis Indonesia mempunyai tradisi emas yang selalu bisa diandalkan. Tidak pernah absen, selalu mendapat medali emas. Dan baru kali ini, Indonesia nirmedali. Jangankan emas, perunggu pun, tidak!
Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) selaku induk organisasi badminton Indonesia, sebelumnya, optimis mampu mempertahankan tradisi emas, mengingat sejumlah pemain Indonesia yang menduduki peringkat top di dunia. Tiga andalan utama, yaitu pasangan ganda putra Fajar Alfian / Mohamad Rian Ardiyanto menempati ranking satu dunia, lalu Anthony Sinisuka Ginting, dan tunggal putri Gregioria Mariska Tunjung. Bahkan, tim beregu putera sangat diandalkan mengingat menjadi tim unggulan peringkat pertama di Asian Games kali ini. Mereka diandalkan untuk meraih medali emas. Tapi sayangnya, semua andalan itu kandas di tengah jalan.
Satu hal yang patut disayangkan, tak satu pun dari pebulu tangkis Indonesia mampu mencatatkan dirinya di babak semi-final. Para pemain unggulan itu hanya mampu bertarung hingga babak perempat final saja. Sangat menyedihkan. Apa kabar PBSI?
,